**Sebak

Ya tuhan, kukuhkan aku dengan cinta dunia mu. Jauhkan aku dengan cinta sesat dunia ku. Kalau perlu bantu aku kuatkan jiwa pasakkan tiang rumah mu. **Sebak

-sitypo-

Buta Hati

"Masih tahan bumi dengan kedegilan manusia. Masih kukuh kasih diberi tuhan pada mereka. Masih tinggi nilai ego dalam jiwa kusut, kacau tanpa kenal asal usul.
Pulang cari jalan pelan pelan anak muda, lampu malap terang juga bila muncul hari siang. "

-sitypo-

Bila Aku Sudah Tidak Kuat Lagi

Aku sangat bersyukur Allah temukan aku dengan kau,
aku sangat bersyukur jika Allah jadikan aku tulang rusukmu,
aku sangat bersyukur jika Allah jadikan aku ini lengkap untuk kamu,
Namun Allah itu adil, berikan aku segala dengan sempurna, tapi masih punya kekurangan agar di isi oleh insan seperti kamu.

Tapi,

Bila Aku sudah tidak kuat lagi,
menerima ujian sepertinya kamu itu hanya sepintas lalu,
aku mohon agar Allah beri sebaik-baik kamu,
malah jadikan aku sebahagian dari itu,
akan tetapi kau persiakan tanpa berfikir terlebih dahulu.

Apa salah aku bila diperlaku sebegini rupa?
bila perlu kau panggilkan aku,
bila mahu sehidup semati kau kata nanti lah dulu.

Jika hati dah tak ada buat apa ditunggu-tunggu.
Cukuplah aku seperti ini diumbang ambingkan selalu,
Demi Allah aku redha dengan ketentuan itu.

maaf aku manusia biasa.

kalau hanya hidup ini menumpang malu,

maaf aku hanya manusia biasa,

kalau hanya aku ini bukan keperluan yang dimahukan,

maaf semua aku ini hanya dipinjamkan sahaja.

dan kalau aku ini dah tak dimahukan,

maaf baik saja aku berundur kali ini kerna aku hanya manusia biasa.

Selaku jiwa kosong.

kalau bicara kosong aku boleh lagi,
tapi bila jiwa mula kosong,
hati, kepala semua meronta-ronta minta aku cari apa yang hilang,
kalau kata aku hilang akal, masih boleh berpikir dengan jelas,
kalau kata aku hilang arah, jalan bengkang bengkok lurus tirus semua beratur minta lalu,
tapi masih ada yang kurang,
jiwa aku seperti hilangnya sesuatu,
keimanan?
kekuatan?
tak mampu menanggung apa berserabut.

tuhan aku minta jalan,
jalan membuka jiwa aku kepada ketenangan,
membawa aku kepada kekuatan,
dunia terlalu hebat bagi aku.

rela saja aku pulang dengan kotor ini dari menambah-nambah perit neraka nanti.

cinta luka.

aku gagahkan kasih yang dipinjam hanya buat suka di air muka,
setiap kerut dan garisan lurus diarus wajah,
menggambarkan pertalian ini pastinya hingga hujung nyawa,
namun nadi yang masih berdenyut merintih tangis luka seamatnya,
merindukan kasih dia sepeninggalan,
kerna kini,
yang menghulur dan memimpin tangan bukan dia.


*tangis aku sendirian*


yang dilihat aku sehari-hari hanya bayang disebalik wajah yang hakikatnya aku hanya menumpang kasih,
luka. aku luka segilanya.
ingin sekali aku mengerat bumi,
ingin sekali aku mengulang janji,
tapi kasih yang dulu kian memutih dialam ini,
ditelan usia aku menunggu mati,

janjikan aku disana nanti,
akan ku dakap setiap waktunya bila dah tiba,
akan ku kasih abadinya bila dah selamanya,
cinta luka. cinta aku abadikan,
tak kira dimana hanya engkau yang aku inginkan.
-sitypo-

ps: cinta hanya untuk seorang, biar mati yang menggadai, cinta-cintakan.
sayang jangankan seorang, biar berjuta, sayang-sayangkan.

"Nukilan Anak-Anak Melayu"

satu ungkapan bagi mereka yang masih tidak lalai dengan apa mereka miliki,
kalau dulu, kata orang-orang tua,
Orang Jepun dulu-dulu jangan kata kan bahasa,
nyawa pun sanggup tergadai sama,
Orang kita tika ini,
Jangan katakan budaya berbeza,
tapi masih bahasa pun dah maju dijulangnya,
kalau kata maju bangsa 1 negara,
mari sini aku bilang,
maju bahasa bangga negara.

-kepala batu a.k.a sitypo-

Lukanya Dia.

sekian lama dia sepi dengan sendiri,
jalan yang lurus, kata dia berlekuk kembali,
makin jauh perjalanan makin kabur pengelihatan,
setiap kali dia kedengaran,
hanya
"tinggalkan aku sendirian".

walau salah sebesar zarah,
perhitungan tetap setinggi gunung,
walau dia masih mengharap,
sayang kasih dah hancur lebur.

p/s: wanita itu hatinya luluh, jangan di jerit perinya dia, jangan di hirup madunya dia.

JANGAN BUNUH BAHASA IBUNDA!

" kalau lagi yang paling berilmu boleh menilai tingginya bahasa.

alangkan kita, pada aku hanya tak seberapa! "

-SiTypo-

Persis keegoan.

Persis keegoan.

“Mata hati itu katanya buta,

Darah yang mengalir mendidih seperti gunung berapi yang kian meletus,

Deras air yang mengalir bisa runtuh tembok kepercayaan,

Tatkala itu aku mati dengan keegoan.”

p/s: setiap keegoan boleh dibatasi dengan keikhlasan. Iman didada tetap utuh jika digandingkan dengan ikhlas. Dan saat itu, ego yang tinggi pada dasarnya hanya di celah gigi.

Pedih.

“kerah hati aku untuk merasa manisnya hidup ini,

hanya sia-sia.

Tangisnya air mataku, bukan kerana derita yang kau berikan,

tapi hanya kerana darah yang mengalir dalam diri aku ini,

setiap cebis ini, adalah sama!!”

"Kata Orang"

kata orang tahun baru, lembaran baru..
hari raya, lebaran gitu..

tapi kini. aku nak tutup semua kisah luka..
yang lama aku tak toleh ke belakang..
yang didepan aku kejarkan..
yang ditepi aku jelingkan..
yang diatas aku utamakan..

aku tak mahu buang apa yang menjadi kenangan.
aku simpan, agar dapat mengukir senyuman,
dikala tua datang menjemput, masih tersemat semua didada.
memori indah berakhir luka..
namun hati minta ketepikan itu semua, agar aku sentiasa ceria..

mungkin dahulu aku kurang ingat padaNYA..
kini ujian yang datang hanya menduga..
kalaulah aku masih sayang dan ingat padaNYA..
pasti kasih yang sering dikurnia..

ya ALLAH..
berikan aku kekuatan..
jauhi aku dari tergolong dalam mereka yang rugi..
dari tergolong dari mereka yang sering melupakan mu..
dari mereka yang tidak pernah hargai kasih sayang mu..
hanya itu yang ku pinta..


p/s: kata orang kita sering lupa, bila dilanda masalah baru mengingatiNYA..
aku akui..aku insan lemah..masih kurang serba serbi..moga ALLAH masih melindungi..amin..

senyum.termampu untuk tutup malu.

kalaulah aku dihina depan manusia yang berikan benih pada ibu.
seketika aku masih lagi mampu tersenyum.
kalaulah aku ini dilakukan seperti tak punye rasa hati depan mereka yang kau panggil kawan.
dan mungkin tika itu aku masih memujuk rayu.
tapi bila mata yang menjeling, rasa hormat diludah-ludah, salam dan maaf tak dihulur.
yang ada hanya egoistik yang membabi buta.
ditambah pula yang dicaci dihina itu, si tua orang yang paling menghargai aku didunia lebih dari kau yang mengenal aku hanya sekerat nyawa dari sisa dibadan.
namun aku tak sekuat dulu, yang termampu
aku bangun berjalan terus harap tak menoleh lagi kali ke 18 ratus.

p/s: dihari raya ini aku mohon maaf kira aku ini bukan manusia yang perlu kau hargai sepanjang perkenalan ini.

"bercakap menggunakan akal, berfikir menggunakan hati, melakukan menggunakan kebijaksanaan".

p/s: mungkin pelik. tapi sesuatu yang mesti digunakan.

"diri yang hina, mungkin tak setanding dia.itu aku tahu"